Image and video hosting by TinyPic

5 Tahun Kepemimpinan Irwandi Yusuf, Angkan Pengangguran Turun

Mantan Petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Tgk Muhammad Hasan Tiro (tengah) didampingi Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf (dua kanan), Malik Mahmud (kiri) dan Zaini Abdullah (kanan) melambaikan tangan kepada para pengantarnya sebelum menaiki tangga pesawat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (26/10). Hasan Tiro bersama mantan petinggi GAM lainnya menumpang pesawat Air Asia, milik perusahaan penerbangan Malaysia menuju Kuala Lumpur dan kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Swedia setelah berada di tanah kelahirannya selama dua pekan lebih. FOTO ANTARA/Ampelsa
Malam lepas sambut antara mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Muhammad Nazar dengan Penjabat Gubernur Tarmizi Karim berlangsung dalam suasana santai di Anjong Mon Mata, Jumat (10/2). Irwandi dan Nazar menyampaikan keberhasilan selama lima tahun memimpin Aceh.

Prosesi malam lepas-sambut dimulai dengan penyematan lencana Pancacita Kelas Satu untuk Irwandi dan Nazar oleh Tarmizi Karim. Disusul kemudian dengan penyerahan cinderamata oleh Sekretaris Daerah Teuku Setiabudi, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen Adi Mulyono, Kapolda Irjen Iskandar Hasan, dan sejumlah unsur muspida lainnya.

Usai penyematan lencana dan penyerahan cinderamata itu, Irwandi dan Nazar didapuk untuk memberikan kata perpisahan. Di awal pidatonya, Irwandi menyebutkan bahwa malam lepas-sambut ini terbilang istimewa karena dihadiri oleh dua mantan gubernur.

“Malam ini, kita berbahagia karena dihadiri oleh dua gubernur senior, yaitu Pak Syamsuddin Mahmud dan Pak Abdullah Puteh,” kata Irwandi disambut tawa dan tepuk tangan tamu. “Kami berdua sejak tanggal 8 Febuari juga sudah menjadi gubernur dan wakil gubernur senior.”

Irwandi menyebutkan, selama lima tahun memimpin Aceh telah dicapai sejumlah keberhasilan, seperti di bidang kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan angka pengangguran.

Menurut Irwandi, persentase angka pengangguran di Aceh pada 2005 sebesar 9,84 persen. Angka itu turun menjadi 7,4 persen pada 2011. Begitu juga dengan kesehatan. Menurutnya, pada 2005 jumlah bayi yang meninggal dari 1.000 kelahiran yaitu 42 orang. Namun angka itu menyusut menjadi 26 per 1.000 kelahiran.

“Angka kematian ibu melahirkan juga menurun. Dari seratus ribu ibu melahirkan, pada 2005 jumlah ibu melahirkan yang meninggal sebanyak 354 orang. Angka itu turun pada 2011 menjadi 190 orang,” kata dia.

Irwandi dan Nazar mengakui bahwa capaian itu merupakan hasil kerja semua pihak di Aceh. “Namun harus kami akui bahwa target pembangunan belum semuanya tercapai. Masih banyak potensi alam yang belum dioptimalkan,” ujarnya.

Ia mengharapkan Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi Karim dan siapa pun yang terpilih dalam pemilihan April nanti bisa mengoptimalkan sumberdaya alam untuk kesejahteraan masyarakat.

Selain memaparkan keberhasilan, Irwandi dan Nazar juga menaruh harapan pada Penjabat Gubernur Tarmizi Karim. Irwandi meminta Tarmizi tak mengubah program yang dianggap berhasil pada masa pemerintahan mereka.

“Yang dianggap sukses baiknya terus ditingkatkan,” pinta Irwandi.

Mantan bupati Aceh Utara itu juga diminta untuk bersikap adil dan netral dalam memfasilitasi pelaksanaan pilkada nanti. “Kami sangat berharap netralitas Pak Tarmizi. Semoga menjadi fasilitator yang bijaksana untuk menyukseskan pilkada,” ujarnya.

Menurut Irwandi, Tarmizi Karim akan dianggap gagal jika pilkada tidak berlangsung dengan baik atau bahkan molor lagi jadwalnya.

“Kalau berlarut-larut pilkada, ada penundaan lagi, berarti dianggap gagal,” tandasnya.

Sementara Muhammad Nazar yang menyampaikan kata perpisahan setelah Irwandi juga berharap Tarmizi Karim untuk berperilaku adil dalam memfasilitasi pemilihan kepala daerah di Aceh.

Ia mengajak masyarakat dan semua elemen di provinsi ini untuk mendukung kepemimpinan Tarmizi Karim meski hanya beberapa bulan.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Tarmizi Karim berjanji akan bersikap netral dan berlaku adil bagi semua kontestan pesta demokrasi lima tahunan itu.

“Pak Irwandi, Pak Nazar, percayalah bahwa saya akan berlaku adil dan netral. Apalagi Pak Menteri (Dalam Negeri) sambil pura-pura membetulkan baju saya, beliau berbisik: berlaku adillah di Aceh,” ujar Tarmizi.

Sebagai terobosan awal, Tarmizi bilang akan menertibkan semua atribut calon yang bisa diduga menyalahgunakan fasilitas negara, seperti pemasangan foto Irwandi di kartu Jaminan Kesehatan Aceh.

Tarmizi menyebutkan, saat menghadiri penutupan persidangan pertama di DPRA pada Jumat sore, sejumlah anggota Parlemen memintanya untuk menarik semua kartu JKA yang bergambar Irwandi.

“Bukan hanya kartu JKA, tapi semua atribut calon yang bisa didug menggunakan fasilitas negara akan kita tertibkan,” kata dia disambut tepuk tangan tamu.

Tindakan ini, sebut Tarmizi, sebagai bentuk netralitas dan asas keadilan dalam memfasilitasi terselenggaranya pemilihan secara fair. “Ini salah satu cara untuk membantu pilkada berjalan sukses,” sebutnya.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar :